Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan kegiatan mengukur atau yang biasa disebut pengukuran. Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan alat ukur, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan cara yang relatif mudah.
Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan kinerja alat ukur sehingga alat ukur perlu dipastikan ulang kebenarannya. Maka dari itu, kalibrasi sangat penting untuk dilakukan. Kalibrasi merupakan proses membandingkan hasil ukur dari suatu alat ukur dengan standar yang tertelusur pada standar nasional maupun internasional.
Untuk melakukan kalibrasi yang sukses dan lancar. Kita perlu memperhatikan prinsip kalibrasi sebagai pedoman untuk melakukan kalibrasi secara maksimal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya.
Secara umum, prinsip kalibrasi dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang berisi kebenaran dan menjadi pedoman untuk melakukan kalibrasi yang benar dan maksimal. Lalu, apa saja prinsip kalibrasi yang dimaksud?
Prinsip Kalibrasi Pertama: Unit Under Test(UUT)/Objek Ukur
Unit Under Test (UUT) merupakan alat ukur, sistem pengukuran, atau bahan ukur yang dikalibrasi terhadap suatu standar kalibrasi atau yang biasa disebut kalibrator. Sederhananya, Unit Under Test adalah suatu alat ukur yang akan diuji keakuratannya melalui proses kalibrasi.
Standar Ukur
Standar ukur adalah suatu metode standar kalibrasi yang tertelusur pada standar yang sudah teruji kebenarannya. Biasanya standar yang digunakan adalah ISO/IEC 17025 dan SNI ISO/IEC 17025:2017.
ISO/IEC 17025 adalah standar yang dikeluarkan oleh Lembaga Standarisasi Internasional pada tahun 1999 dan merupakan standar akreditasi yang dianggap kompeten secara teknis. Sedangkan, SNI ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional persyaratan kompetensi untuk laboratorium.
Operator atau Teknisi
Operator atau teknisi kalibrasi adalah orang yang bertugas melakukan penyesuaian pada mesin, instrumen, dan komponen dengan menggunakan perangkat lunak pengukuran dan diagnostic untuk memastikan pengaturan presisi yang sesuai dengan standar yang kredibel.
Mobilisasi/Pergeseran Alat Ukur
ISO/IEC Guide 17025:2005 menjelaskan bahwa semua alat ukur yang telah melewati mobilisasi atau pergeseran dari satu tempat ke tempat lain, harus melakukan kalibrasi ulang secara menyeluruh untuk mencapai keakuratan pengukuran.
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan juga merupakan prinsip kalibrasi yang sangat penting untuk diperhatikan. Proses kalibrasi harus dilakukan dengan kondisi lingkungan yang sesuai aturan, seperti pengaturan suhu dan kelembapan.
Hal ini sangat diperlukan terutama pada peralatan yang mudah mengalami perubahan karena kondisi lingkungan tertentu, seperti getaran, suhu, cahaya, kelembapan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kondisi lingkungan harus disesuaikan guna mencegah gangguan atau distraksi yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Itu tadi prinsip-prinsip kalibrasi yang harus diperhitungkan/ada dalam proses kalibrasi, selengkapnya untuk tahapan proses kalibrasi yang sesuai prinsip bisa kalian cek di bawah ini.
Baca Juga : 5 Proses Kalibrasi Yang Wajib Kamu Tahu!
Kesimpulan
Kalibrasi harus dilakukan untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Namun, proses kalibrasi tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Kalibrasi yang benar harus memenuhi prinsip-prinsip kalibrasi, seperti penyesuaian kondisi lingkungan, adanya UUT, operator atau teknisi yang profesional dan lain sebagainya.