Pengukuran merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghasilkan pengukuran yang akurat, kita membutuhkan alat yang dapat memudahkan kita untuk
mengukur, alat tersebut biasa disebut alat ukur dan memiliki berbagai macam bentuk dan jenis.
Memastikan ketepatan alat ukur merupakan tanggung jawab pemilik alat ukur. Oleh karena itu, kita sebagai pemilik alat ukur harus mengetahui, tentang bagaimana cara untuk memastikan keakuratan suatu alat ukur. Keakuratan suatu alat ukur dapat diketahui melalui pengujian dan atau kalibrasi.
Namun, kalibrasi dan pengukuran memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam beberapa segi. Apa saja perbedaan pengujian dan kalibrasi tersebut? untuk mengetahuinya, mari kita simak penjelasn berikut ini.
Perbedaan Pengujian dan Kalibrasi dari Definisi
Salah satu perbedaan pengujian dan kalibrasi dapat dilihat dari segi definisi, definisi dari pengujian dan kalibrasi, adalah sebagai berikut:
Pengujian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengujian merupakan proses, cara, atau perbuatan menguji. Secara umum, pengujian dapat diartikan sebagai keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran yang bertujuan untuk membandingkan objek ukur atau alat ukur dengan standar yang telah diketahui, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran
Kalibrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi kalibrasi adalah tanda-tanda yang menyatakan pembagian skala. Sedangkan, secara umum dapat dikatakan bahwa, kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kebenaran nilai yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dan atau bahan ukur.
Perlu digarisbawahi, kalibrasi tidak sama dengan pengukuran. Terdapat beberapa perbedaan kalibrasi dan pengukuran yang tidak bisa disamakan.
Perbedaan Pengujian dan Kalibrasi dari Tahapannya
Selain itu, perbedaan pengujian dan kalibrasi juga dapat dilihat dari tahapan proses melakukannya. Apa saja tahapan tersebut? mari simak penjelasan berikut.
Pengujian
- Pengukuran kondisi lingkungan
Tahapan pertama adalah pengukuran kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan perlu diperhitungkan khususnya pada peralatan yang mudah berubah akibat pengaruh suhu, kelembapan, cahaya, getaran, dan lain sebagainya.
- Pemeriksaaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat
Tahapan kedua adalah pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat. Hal ini dilakukan karena, semakin lama alat ukur digunakan kondisi fisik dan fungsi komponen dari suatu alat ukur dapat berubah.
- Pengukuran keselamatan kerja
Selain itu, keselamatan kerja juga harus diukur karena merupakan aspek yang cukup penting.
- Pengukuran kinerja
Hal lain yang penting untuk diuji adalah kinerja alat ukur, karena kinerja alat ukur sangat berpengaruh pada keakuratan pengukuran suatu alat ukur.
Kalibrasi
- Persiapan Kalibrasi
Langkah pertama untuk melakukan kalibrasi adalah dengan melakukan persiapan. Persiapan ini meliputi peralatan, pelaksana, kondisi lingkungan, hingga metode kalibrasi.
- Pelaksanaan Kalibrasi
Pelaksanaan kalibrasi dimulai dari pengamatan yang meliputi pemeriksaan alat, kemudian dilanjutkan dengan penyetelan alat untuk menghindari kesalahan titik nol. Lalu, pengamatan pada kewajaran penunjukkan alat.
Setelah itu, akan dilakukan pengukuran mengikuti acuan kalibrasi agar titik ukur mudah dibaca oleh pengguna alat, dan dilanjutkan dengan pencatatan hasil ukur yang dilakukan secara objektif.
- Menghitung Data Kalibrasi
Setelah tercatat, data kalibrasi harus dihitung sesuai dengan metode kalibrasi. Proses perhitungan meliputi, pemberian konversi satuan, menghitung nilai maksimum-minimum, nilai rata-rata, standar deviasi, atau menentukan persamaan regresi.
- Menentukan Ketidakpastian Kalibrasi
Nilai tertelusur atau kesalahan sistematik dari hasil kalibrasi berada pada suatu rentang nilai sebesar nilai ketidakpastian kalibrasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan ketidakpastian kalibrasi.
- Membuat dan Menerbitkan Laporan
Tahap akhir dari proses kalibrasi adalah pembuatan serta penerbitan laporan kalibrasi yang formatnya mengacu pada pedoman SNI 19-17025.
Kesimpulan
Proses yang dilakukan untuk memastikan keakuratan suatu alat ukur dapat dilakukan dengan pengujian dan atau kalibrasi. Kedua kegiatan ini memiliki beberapa perbedaan yang dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti definisi dan tahapannya. Meskipun ada perbedaan pengujian dan kalibrasi, kedua aktifitas ini memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan ketepatan suatu alat ukur.