Istilah kalibrasi sering digunakan ketika berbicara mengenai pengukuran. Kalibrasi sangat berperan penting dalam keakuratan hasil pengukuran.
Secara umum, kalibrasi dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menentukan tingkat keakuratan suatu alat ukur yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu alat ukur atau nilai standar dengan nilai standar atau alat ukur lain yang sudah tertelusur pada standar yang telah diketahui.
Proses kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan. Kalibrasi yang tidak mengikuti prosedur dapat dikatakan tidak valid dan tidak dapat dipastikan kebenarannya. Prosedur kalibrasi terdiri atas beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, perhitungan, penentuan ketidakpastian, dan pembuatan laporan kalibrasi.
Lalu, apa pentingnya membuat laporan untuk kalibrasi? mari kita simak penjelasan berikut ini!
Pentingnya Laporan Kalibrasi
Laporan kalibrasi sangat penting untuk memastikan kalibrasi dilakukan sesuai prosedur. Laporan ini juga merupakan salah satu syarat untuk melakukan kalibrasi yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Oleh karena itu kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan format yang ditetapkan. Format tersebut berisi tahapan tahapan pembuatan laporan untuk hasil kalibrasi. Apa saja tahapan untuk membuat laporan kalibrasi?
Tahapan Membuat Laporan Kalibrasi
Format laporan untuk kalibrasi tidak boleh dibuat dengan asal-asalan. Format laporan harus mengacu dengan pedoman SNI 19-17025. Tahapan untuk membuat laporan kalibrasi berdasarkan pedoman SNI 19-17025 adalah sebagai berikut:
Menyiapkan Konsep Laporan
Konsep laporan harus disiapkan dengan baik. Konsep laporan harus mengacu atau berdasar pada hasil pengukuran, perhitungan data, dan perhitungan ketidakpastian.
Memeriksa Konsep Laporan
Selanjutnya konsep akan diperiksa oleh petugas yang berwenang untuk mengecek kesalahan identitas alat, pengambilan data, kesalahan perhitungan data, serta perhitungan ketidakpastian.
Pengetikan Konsep
Kemudian, konsep laporan diketik, lalu kebenaran pengetikan akan diperiksa dengan cara melakukan perbandingan antara konsep laporan dan konsep net laporan.
Pengesahan Laporan
Tahapan terakhir adalah pengesahan laporan. Biasanya, pengesahan laporan kalibrasi dilakukan oleh kepala laboratorium kalibrasi atau seseorang yang ditunjuk atas dasar pengetahuannya di bidang kalibrasi.
Bukti Pembuatan Laporan Kalibrasi
Setelah laporan berhasil dibuat. Pemilik alat ukur atau client akan mendapat bukti laporan kalibrasi. Dimana, bukti tersebut adalah bukti tertulis seperti sertifikat kalibrasi yang memuat masa berlaku kalibrasi, sehingga bisa dijadikan acuan untuk melakukan kalibrasi selanjutnya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan, untuk melakukan kalibrasi yang valid dan akurat, kalibrasi harus dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar yang berlaku. Prosedur tersebut salah satunya adalah pembuatan laporan kalibrasi. Format pembuatan laporan ini harus mengacu pada pedoman SNI 19-17025 sehingga laporan tersebut dapat diterima dimanapun dan diakui kebenarannya.
Selain itu, sangat penting bagi pengguna alat untuk mengetahui cara membaca hasil kalibrasi. Sehingga, tidak mudah ditipu oleh instansi penyelenggara yang tidak bertanggung jawab.