Proses pengukuran merupakan kegiatan yang sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan proses pengukuran, kita biasanya sering menggunakan alat ukur. Contoh alat ukur yang sering kita gunakan adalah timbangan, penggaris, thermometer dan lain sebagainya. Alat ukur yang akurat merupakan keinginan setiap pemilik alat ukur. Sebaliknya, alat ukur yang tidak akurat akan menimbulkan berbagai dampak negatif yang diakibatkan oleh kesalahan pengukuran.
Oleh karena itu, kalibrasi sangat penting untuk dilakukan. Kalibrasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memastikan keakuratan alat ukur dengan cara membandingkan nilai standar atau instrumen ukur atau alat ukur dengan standar lain yang tertelusur pada standar nasional maupun internasional.
Namun, proses kalibrasi tidak boleh dilakukan secara asal-asalan dan harus mengikuti prosedur dan standar yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi prosedur dan standar tersebut kalibrasi harus dilakukan dengan cara yang tepat. Ada 6 cara melakukan kalibrasi agar hasil kalibrasi dapat dikatakan valid dan sesuai standar. 6 cara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Peralatan Kalibrasi
Cara pertama adalah dengan menyiapkan peralatan kalibrasi yang sesuai dengan alat ukur yang akan dikairasi. Selain itu, pastikan juga peralatan kalibrasi yang akan digunakan masih dalam kondisi baik dan bahkan telah melakukan kalibrasi ulang.
2. Membersihkan Alat Ukur
Selanjutnya adalah membersihkan alat ukur. Hal ini penting untuk dilakukan agar proses kalibrasi dapat berjalan dengan lancar. Alat ukur dapat dibersihkan dengan menggunakan lap yang lembut sehingga tidak terjadi lecet atau kerusakan. Kemudian, pembersihan juga harus dilakukan dengan hati-hati pada setiap bagian alat.
3. Menentukan Titik Kalibrasi
Cara ketiga adalah menentukan titik kalibrasi. Setelah membersihkan alat ukur, titik kalibrasi harus ditentukan. Titik kalibrasi ini dapat berupa nilai tertentu atau atas atas dan bawah dari kisaran pengukuran.
4. Melakukan Kalibrasi
Setelah itu, kalibrasi siap dilaksanakan. Kalibrasi dilakukan dengan cara menghubungkan alat kalibrasi tera alat ukur dan mengatur nilai kalibrasi ke titik kalibrasi yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian, ikuti instruksi yang terdapat pada alat kalibrasi untuk menyelesaikan proses kalibrasi.
5. Melakukan Pengukuran dan Perhitungan
Setelah kalibrasi dilakukan, cara selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan perhitungan data. Caranya, hitung selisih antara nilai yang diukur oleh alat ukur dengan nilai standar kalibrasi. Lalu, jika hasilnya menunjukkan adanya selisih yang signifikan, maka alat ukur harus disesuaikan dan melakukan kalibrasi ulang.
6. Evaluasi dan Membuat Laporan Kalibrasi
Cara terakhir adalah melakukan evaluasi kalibrasi dan pembuatan laporan. Sebelum itu, pastikan nilai yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, jika tidak, coba lakukan kalibrasi ulang dan pastikan alat dalam kondisi yang baik. Jika sudah sesuai, buat laporan hasil kalibrasi dan lakukan evaluasi terhadap alat yang telah dikalibrasi.
Evaluasi kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan faktor koreksi dan ketidakpastian terbesar dengan toleransi yang disyaratkan oleh peralatan ukur. Kemudian, pembuatan laporan harus mengacu pada pedoman SNI 19-17025. Selain penting serta perlunya mengetahui cara kalibrasi yang baik dan benar, Anda juga penting untuk mengetahui juga tentang kalibrasi berdasarkan ruang lingkup pada alat ukur.