Kalibrasi sangat diperlukan di berbagai sektor kehidupan. Kalibrasi bertujuan untuk memastikan keakuratan alat ukur. Namun, dalam pelaksanaannya, proses kalibrasi harus menyesuaikan alat yang akan dikalibrasi. Hal ini disebabkan karena setiap alat memiliki sensitivitasnya masing-masing.
Selain itu faktor ketidakpastian dari setiap aspek kalibrasi seperti peralatan, pelaksana, lingkungan, dan metode yang digunakan juga harus diperhatikan. Karena aspek-aspek tersebut sangat berpengaruh pada keakuratan hasil kalibrasi.
Salah satu manfaat mengetahui sensitivitas alat yang akan dikalibrasi adalah untuk menentukan metode kalibrasi yang tepat. Ada beberapa jenis metode kalibrasi yang bisa dilakukan, salah satunya adalh metode kalibrasi relatif. Apa itu metode kalibrasi relatif? mari simak pembahasan berikut ini!
Penjelasan Metode Kalibrasi Relatif?
Secara umum, metode kalibrasi relatif dapat diartikan sebagai metode kalibrasi yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu alat atau instrumen ukur yang akan dikalibrasi dengan instrumen lain yang sudah dikalibrasi. Metode kalibrasi relatif terdiri atas beberapa ruang lingkup. Apa saja ruang lingkup kalibrasi? mari kita bahas!
Ruang Lingkup Kalibrasi Relatif
Seperti yang sudah disebutkan bahwa kalibrasi relatif terdiri atas beberapa ruang lingkup. Ruang lingkup kalibrasi relatif terdiri atas 4 ruang lingkup, yaitu sebagai berikut:
Kalibrasi Relatif Suhu
Kalibrasi relatif suhu bertujuan untuk menentukan konstanta atau koefisien terkait dengan alat pengukur suhu. Kalibrasi ini dilakukan dengan cara membandingkan suatu alat pengukur suhu dengan alat pengukur suhu lainnya yang sudah tertelusur pada standar nasional maupun internasional.
Kalibrasi relatif suhu harus dilakukan ditempat yang memiliki kondisi lingkungan yang aman dan sesuai standar. Tempat pelaksanaan yang tidak aman tentu akan mempengaruhi keakuratan hasil kalibrasi relatif suhu.
Contoh alat yang perlu dikalibrasi dengan menggunakan kalibrasi relatif suhu adalah termometer, meteran infra merah, sistem akuisisi data, dan lain sebagainya.
Kalibrasi Relatif Aliran
Kalibrasi relatif aliran bertujuan untuk menentukan keakuratan alat ukur aliran dengan menggunakan sensor aliran atau pengukur kalibrasi aliran. Pengukur kalibrasi aliran adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa, atau volumetric dari cairan atau gas.
Laju aliran mengacu pada kecepatan bergeraknya suatu cairan yang bergerak melalui pipa, lubang, atau kapal pada waktu tertentu. Kalibrasi aliran yang sering dibutuhkan adalah pengukur aliran massa termal, pengukur aliran laminar, rotameter –gas dan udara, serta pengukur turbin.
Kalibrasi Relatif Listrik
Kalibrasi relatif listrik adalah kalibrasi yang mengacu pada proses verifikasi kinerja instrumen yang berkaitan dengan kelistrikan atau peralatan yang menguji parameter listrik seperti tegangan, arus, resistansi, induktansi, kapasitansi, waktu, dan frekuensi.
Kalibrasi relatif listrik memerlukan kalibrator presisi yang dapat mengevaluasi kinerja property utama untuk unit yang diuji (UUT). Instrumen yang perlu melakukan kalibrasi relatif listrik antara lain adalah pencatat data, multimeter, osiloskop, penghitung frekuensi, dan lain sebagainya.
Kalibrasi Relatif Tekanan
Kalibrasi relatif tekanan berfungsi untuk menentukan nilai konstanta atau koefisien suatu alat ukur yang digunakan untuk menentukan tekanan. Kalibrasi ini dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur tekanan dengan alat ukur tekanan lain yang sesuai dengan standar.
Tujuan utamanya untuk memastikan alat ukur tekanan masih pada batas aman agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Beberapa contoh instrumen ukur yang perlu melakukan kalibrasi relatif tekanan adalah pengukur tekanan digital, transduser, pemancar, pengukur tekanan analog, dan lain sebagainya.
Seberapa Efisien Hasil Kalibrasi Relatif?
Metode kalibrasi relatif bisa dibilang cukup efisien. Karena dengan melakukan kalibrasi ini alat ukur dapat dipastikan keakuratannya. Selain itu kalibrasi relatif juga dapat mencegah kerusakan yang fatal pada alat ukur, karena tingkat penyimpangan juga akan diketahui. Sehingga, penyimpangan dapat terdeteksi sedari awal, dan tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin. Melakukan kalibrasi relatif lebih efisien daripada memperbaiki alat ukur yang rusak.