Berdasarkan standar ISO/IEC 17025:2005 menjelaskan mengenai definisi kalibrasi sebagai serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,dengan nilainilaiyanag sud diketahui yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat Anda ketahui bahwa kegiatan kalibrasi hal yang wajib dilakukan adalah perbandingan antara alat dan standar. Terdengar simple namun sebenarnya dalam proses kalibrasi juga dapat terjadi kesalahan karena beberapa faktor. Simak selengkapnya mengenai kesalahan kalibrasi berikut ini!
Kesalahan Kalibrasi yang Umum
Mengukur adalah salah satu hal yang dilakukan untuk menentukan besaran suatu skala untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. Namun didalam pengukuran tersebutterkdang terdapat hasil yang kurang atau bahkan tidak akurat. Oleh karenanya untuk mengembalikan keakuratan dan fungsinya kembali maka diperlukan prosedur kalibrasi.
Meskipun demikian walaupun kalibrasi digunakan sebagai proses untuk mengembalikan akurasi alat, hal itu tidak lepas dari kesalahan kalibrasi. Kesalahan kalibrasi adalah hal-hal yang menyebabkan ketidaktepatan pemberian nilai skala. Seperti yang Anda tahu skala yang diperoleh dari pengukuran adanya hasil yang dianggap paling mendekati skala objek yang telah ditentukan.
Kesalahan kalibrasi terjadi akibat factor-faktor yang sering menimbulkan penyimpangan pengukuran, misalnya saja kondisi lingkungan. Jika kesalahan dalam pengukuran tidak diperhatikan dapat menimbulkan kesalahan dalam pengukuran. Karena kalibrasi diperlukan untuk mengecek kebenaran skala ukurnya maka factor-faktor yang merugikan dari alat ukur harus diminimalisir.
Adapun dalam kesalahan kalibrasi dibagi menjadi beberapa macam yang dipengaruhi oleh beberapa faktor pengujian kalibrasi. Berikut tiga kesalahan pengukuran yang sering dilakukan, begini penjelasannya ;
Kesalahan Acak/Fluktuatif
Kesalahan acak adalah kesalahan yang muncul akibat factor-faktor yang tidak konsisten, dapat menyebabkan kesalahan yang muncul dalam beberapa waktu saja.untuk menentukan. Seperti namanya kesalahan acak, kesalahan yang sering timbul dibanding dengan faktor kesalahan lainya. Dalam beberapa kasus kesalahan acak cukup membantu karena pastina membuat pengukuran tidak tepat, untuk menghindarinya sebelum melakukan kalibrasi perlu memperhatikan betul proses pengukuran yaitu tidak hanya alat namun juga lingkungan tempat kalibrasi.
Kesalahan Kalibrasi atau Sistematik
Pada dasarnya, kesalahan kalibrasi termasuk didalam jenis kesalahan tersendiri dari kalibrasi, atau kesalahan sistematik. Kesalahan sistematik yaitu kesalahan yang terjadi karena alat yang digunakan tidaklah menunjang untuk melakukan kalibrasi. Pada faktor lingkungan sekitar juga mempengaruhi kesalahan sistematik
Alat yang kurang menunjang seperti yang terjadinya kesalahan komponen alat, kesalahan titik nol, kerusakan pada bagian tertentu, kelembaban, suhu yang ekstrim dan lain sebagainya. Meskipun demikian Anda tidak perlu khawatir, kesalahan kalibrasi jenis ini dapat diatasi dengan cara mengatur ulang alat ukur sesuai dengan standar kalibrasi.
Faktor Kalibrasi yang Mempengaruhi Kesalahan dan Ketidakpastian
Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu parameter yang diperhitungkan dalam hasil pengukuran yang menunjukkan nilai-nilai besaran ukur. Dalam hal ini berarti hasil pengukuran dapat dikatakan telah lengkap pada tingkat kepercayaan tertentu. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bagaimana sebuah kesalahan kalibrasi terjadi terdapat faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
Adapun beberapa faktor-faktor yang mungkin terjadi saat kesalahan dan ketidakpastian kalibrasi terjadi seperti objek yang dikalibrasi, standar atau acuannya, peralatan bantu yang dikalibrasi dan beberapa faktor lainnya. Anda dapat mempelajari selengkapnya di faktor kalibrasi.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai kesalahan kalibrasi, dari penjelasan tersebut dapat Anda tahu bahwasanya meskipun kalibrasi dilakukan pada alat ukur untuk membantu mengembalikan alat ukur namun dalam prosesnya kesalahan kalibrasi biasa terjadi. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor kalibrasi yang mengalami penyimpangan. Sekian informasi dari artikel ini, semoga dapat membantu Anda menemukan informasi yang sedang dicari.