Istilah kalibrasi sering digunakan dalam dunia industri. Kegiatan kalibrasi merupakan kegiatan yang perlu dilakukan guna menjaga kualitas produk dan reputasi perusahaan. Proses kalibrasi harus dilakukan sesuai prosedur dengan mengikuti langkah langkah kalibrasi yang sudah ditetapkan. Lalu, apa itu kalibrasi?

Apa Itu Kalibrasi?

Secara umum, kalibrasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memastikan keakuratan suatu alat ukur yang biasanya dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran atau nilai standar alat ukur dengan standar lain yang tertelusur pada standar nasional maupun internasional.

Proses kalibrasi juga harus dilaksanakan sesuai dengan langkah atau tahapan yang tepat dan sesuai prosedur kalibrasi sehingga dapat mengoptimalkan hasil kalibrasi. Jika, proses kalibrasi tidak dilakukan sesuai dengan langkah langkah kalibrasi yang tertera pada prosedur sesuai stamdar. Maka, kemungkinan besar hasil kalibrasi tidak akan akurat sehingga dapat menimbulkan kesalahan perhitungan dan  berakibat fatal.

Seberapa Pentingnya Kalibrasi untuk Alat Ukur?

Keakuratan suatu alat ukur menjamin ketepatan hasil pengukuran. Sebaliknya, ketidakakuratan akan menyebabkan kesalahan pengukuran dan dapat menimbulkan efek domino negatif. Oleh karena itu kalibrasi sangat penting untuk dilakukan guna menjaga keakuratan suatu alat ukur, selain itu penyimpangan alat ukur juga dapat diketahui.Sehingga, dapat mencegah kesalahan pengukuran, dan alat ukur yang menyimpang dapat segera diperbaiki.

Kalibrasi alat ukur sebaiknya dilakukan secara berkala, karena tingkat keakuratan alat ukur dapat berubah karena faktor-faktor tertentu, seperti kondisi lingkungan. Jika, kalibrasi tidak dilakukan secara berkala atau hanya dilakukan satu kali, keakuratan alat ukur tidak dapat diketahui, dan bisa berakibat fatal. 

Contohnya, di bidang industri, alat ukur yang dikalibrasi akan menghasilkan pengukuran yang akurat dan menjamin kualitas produk sehingga reputasi perusahaan dapat terjaga. Sebaliknya, kesalahan pengukuran karena alat ukur tidak dikalibrasi akan menurunkan kualitas produk dan kepercayaan konsumen, sehingga reputasi perusahaan bisa terancam. Lalu, apa saja langkah kalibrasi yang perlu dilakukan agar kalibrasi bisa berjalan secara maksimal?

Langkah Langkah Kalibrasi yang Tepat

Ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan secara berurutan dan sesuai prosedur untuk melancarkan proses kalibrasi. Langkah-langkah kalibrasi terdiri dari 5 tahapan, yaitu:

Persiapan Kalibrasi

Persiapan kalibrasi merupakan persiapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan kalibrasi. Persiapan kalibrasi meliputi beberapa aspek. Ada 5 aspek yang harus dipersiapkan sebelum melakukan kalibrasi, aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan Alat yang Digunakan untuk Kalibrasi
    Alat yang digunakan untuk proses kalibrasi harus disiapkan dan dicek terlebih dahulu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
  2. Persiapan Alat yang Dikalibrasi
    Setelah itu, alat yang dikalibrasi juga harus disiapkan.
  3. Pelaksana Kalibrasi
    Selanjutnya, untuk pelaksana atau petugas kalibrasi harus sudah terverifikasi dengan menyertakan sertifikasi bahwa petugas kalibrasi tersebut merupakan petugas yang kompeten.
  4. Kondisi Lingkungan Kalibrasi
    Persiapan kondisi lingkungan kalibrasi juga merupakan aspek yang sangat penting, karena dapat memengaruhi hasil kalibrasi. Kondisi lingkungan harus kondusif dan aman sehingga proses kalibrasi dapat berjalan lancar.
  5. Metode Kalibrasi
    Aspek terakhir yang harus disiapkan adalah metode kalibrasi. Metode kalibrasi yang digunakan harus terverifikasi dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Pelaksanaan Kalibrasi

Langkah kalibrasi selanjutnya adalah pelaksanaan kalibrasi. Pelaksanaan kalibrasi adalah tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan proses kalibrasi. Pelaksanaan kalibrasi meliputi beberapa aspek. Setidaknya ada 5 aspek yang harus dilakukan, aspek tersebut yaitu:

  • Pengamatan Awal
    Pengamatan awal dilakukan dengan cara memastikan alat yang akan dikalibrasi dapat beroperasi secara normal, karena sebenarnya alat yang tidak normal tidak boleh dikalibrasi dan harus melakukan perbaikan terlebih dahulu.
  • Penyetelan
    Penyetelan alat yang akan dikalibrasi dilakukan untuk mencegah kesalahan titik nol. Penyetelan ini meliputi menyetel kedataran, pembersihan alat dari kotoran, dan menyetel titik nol.
  • Pengamatan Kewajaran Hasil Ukur
    Pengamatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang wajar. Jika alat ukur tidak menunjukkan hasil pengukuran yang wajar, maka alat tersebut perlu disetel kembali atau penyebab ketidakwajaran penunjukkan alat tersebut harus dicari.
  • Pengukuran
    Pengukuran dilakukan pada titik ukur tertentu sesuai kapasitas alat atau rentang ukur tertentu yang biasa dilakukan oleh pengguna alat, seperti yang dinyatakan dalam dokumen acuan kalibrasi.
  • Pencatatan
    Selanjutnya, hasil ukur harus dicatat secara objektif dengan menggunakan format yang telah dirancang dengan teliti sesuai dengan ketentuan metode kalibrasi. Selain itu, identitas alat serta faktor yang memengaruhi kalibrasi, seperti suhu ruangan, kelembapan, tekanan udara, dan lain sebagainya juga perlu dicatat.

Perhitungan Kalibrasi

Langkah selanjutnya setelah pelaksanaan yaitu perhitungan kalibrasi. Perhitungan harus dilakukan sesuai dengan metode kalibrasi, biasanya melibatkan konversi satuan, menghitung nilai maksimum, nilai rata-rata, standar deviasi, atau menentukan persamaan regresi. Hasil perhitungan kalibrasi ini akan menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan serta penentuan ketidakpastian kalibrasi.

Penentuan Ketidakpastian Kalibrasi

Kemudian, ketidakpastian kalibrasi harus ditentukan karena ternyata hasil kalibrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti operator, lingkungan, alat kalibrasi, alat bersangkutan, dan metode kalibrasi. Besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut tergantung jenis kalibrasi yang dilakukan. Dengan demikian, kesalahan sistematik maupun nilai tertelusur pada kalibrasi tidak berada di satu titik tertentu melainkan dalam suatu rentang nilai sebesar nilai ketidakpastian kalibrasi. 

Laporan Hasil Kalibrasi

Langkah terakhir adalah pembuatan laporan kalibrasi. Format laporan hasil kalibrasi harus mengacu pada pedoman SNI 19-17025. Setelah laporan berhasil dibuat, penerbitan laporan ini dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pengkonsepan, pemeriksaan konsep, pengetikan konsep, dan pengesahan laporan. 

Kesimpulan

Kalibrasi adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan secara berkala untuk menjaga keakuratan alat ukur. Proses kalibrasi yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ditetapkan akan mengoptimalkan hasil kalibrasi dan menyebabkan proses kalibrasi dapat berjalan dengan lancar. Sebaliknya, jika langkah-langkah kalibrasi tidak diikuti, maka akan berpotensi menyebabkan kesalahan dalam kalibrasi sehingga berdampak pada pengukuran yang salah.