Alat transportasi sekarang ini memang sudah banyak sekali yang memilikinya secara pribadi, apalagi motor dan mobil. Di dalam motor dan mobil ada satu komponen kelistrikan yang menjadi sumber untuk menyalakan berbagai kelistrikan, apalagi kalau bukan aki. Aki termasuk ke dalam komponen yang penting untuk dilakukan perawatan, apalagi aki dengan jenis basah.

Dalam aki basah, membutuhkan perawatan khusus agar aki tersebut tetap berfungsi dengan baik. Dimana dalam perawatannya harus memperhatikan kondisi cairan elektrolit, dan itu bisa dengan menggunakan alat ukur bernama hydrometer.

Hydrometer sangat berguna mengukur berat jenis cairan elektrolit pada aki basah. Akan dalam penggunaannya, Hydrometer harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu. Tujuannya yaitu agar hasil pengukurannya akurat dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Dalam kalibrasi, Hydrometer masuk dalam ruang lingkup densitas dan kepadatan.

Apa saja yang perlu Anda ketahui tentang ruang lingkup kalibrasi densitas dan kepadatan? Mari kita telusuri lebih lanjut!

Alat Ukur Ruang Lingkup Kalibrasi Densitas dan Kepadatan

Diketahui bahwa densitas mempengaruhi daya apung, kemurnian, pengepakan, serta suhu dan tekanan. Densitas adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan massa jenis bahan, yang berperan penting dalam menjelaskan konsep tersebut.

Densitas ini erat kaitannya dengan aki basah. Adanya kalibrasi untuk menentukan densitas ini dilakukan oleh satu-satunya alat yang ada di ruang lingkup ini, yaitu hydrometer yang sangat penting untuk bisa melakukan pengukuran yang presisi.

Alat Ukur Hydrometer

Hydrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang silindris dan bola lampu yang dibebani dengan merkuri atau tembakan timah untuk membuatnya mengapung tegak. Cairan yang akan diuji dituangkan ke dalam wadah yang tinggi, sering berupa silinder ukur, dan hydrometer diturunkan perlahan ke dalam cairan hingga mengapung bebas. 

Titik di mana permukaan cairan menyentuh batang hydrometer dicatat. Hydrometer biasanya berisi skala di dalam batangnya, sehingga berat jenisnya bisa langsung terbaca. Berbagai skala ada, dan digunakan tergantung pada konteksnya.

Hydrometer dapat dikalibrasi untuk penggunaan yang berbeda, seperti laktometer untuk mengukur kepadatan (kekentalan) susu, sakarometer untuk mengukur kepadatan gula dalam cairan, atau pengukur alkohol untuk mengukur kadar alkohol yang lebih tinggi dalam minuman keras.

Fungsi Dari Alat Ukur Hydrometer

Hydrometer memiliki fungsi yang berguna untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai atau aki basah. Alat ini berbentuk tabung transparan dengan indikator berwarna di bagian dalamnya.

Tabung ini dilengkapi dengan standar untuk menilai kualitas elektrolit baterai. Standar berat jenis elektrolit baterai berkisar antara 1.260-1.280. Hasil pengukurannya dapat dibaca melalui angka yang ditunjukkan oleh float.

Warna pada indikator memiliki makna sebagai berikut:

  • Bening: Warna hydrometer ini menandakan berat jenis air 1 atau keadaan netral.
  • Merah: Warna hydrometer merah menunjukkan bahwa aki perlu diisi ulang atau ditambahkan asam sulfat. Biasanya, elektrolit dengan warna merah memiliki berat jenis antara 1100-1220.
  • Putih: Warna hydrometer putih menandakan kondisi yang cukup baik. Tidak diperlukan tindakan khusus pada kondisi normal. Warna putih umumnya memiliki berat jenis antara 1225-1250.
  • Hijau: Warna hydrometer hijau mengindikasikan kondisi yang baik, dengan elektrolit berberat jenis antara 1250-1280.

Dengan menggunakan hydrometer, pengguna dapat mengukur berat jenis elektrolit baterai atau aki dan menentukan apakah elektrolit tersebut berada dalam kisaran yang diinginkan untuk memastikan kinerja yang optimal.

Kesimpulan

Dengan adanya hydrometer ini sangat membantu dalam menghitung jumlah kepadatan atau densitas yang ada pada aki. Melakukan kalibrasi pada hydrometer ini sangat penting karena termasuk ke dalam ruang lingkup kalibrasi densitas dan kepadatan. Lakukan kalibrasi di laboratorium kalibrasi di ruang lingkup ini yang sudah terakreditasi.