Bagaimana sebuah alat ukur yang digunakan dapat terus dipastikan keakuratannya? Mungkin sebagian dari Anda kurang mengetahui bagaimana sebuah industri melakukan perawatan pada alat ukur yang digunakan Untuk mengetahui kehandalan dari sebuah alat ukur dibutuhkan prosedur secara berkala

Melakukan uji kalibrasi pada alat ukur memiliki manfaat besar bagi penyelenggaraan industri. Tanpa adanya kalibrasi sebuah alat ukur tidak dapat dibuktikan akurasi dan kehandalannya. Hal tersebut tentunya dapat merugikan perusahaan seperti harus mengeluarkan kembali biaya untuk membeli alat baru dan resiko produk tidak konsisten pun semakin besar.

Oleh karenanya setiap industri khususnya manufaktur diwajibkan untuk melakukan kalibrasi secara berkala pada alat-alat yang mereka gunakan. Berbicara mengenai uji kalibrasi, mungkin untuk sebagian Anda belum memahami atau bahkan tidak tahu, untuk lebih lengkapnya mengenai uji kalibrasi simak selengkapnya berikut ini!

Mengenal Uji Kalibrasi pada Alat Ukur

Seperti yang telah singgung sebelumnya, prosedur uji kalibrasi merupakan uji fungsi yang wajib diberlakukan pada alat ukur. Pengujian ini meliputi uji fungsi, uji keselamatan, dan uji kinerja. Uji kalibrasi telah diwajibkan bagi setiap sektor baik industri maupun medis. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor  tahun 2015 Pasal 4.

Dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa “Setiap Alat Kesehatan yang digunakan di fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya harus dilakukan uji dan atau kalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan”   

Alasan Alat Ukur Perlu Lulus Uji Kalibrasi

Penggunaan alat kesehatan maupun alat ukur pada setiap industri membutuhkan keakuratan untuk pengujian yang lebih akurat. Untuk pengukuran yang lebih akurat lagi maka dibutuhkan prosedur kalibrasi yang dilakukan secara berkala untuk menjaga konsistensi alat ukur. Seperti yang Anda tahu konsistensi akurasi pada sebuah alat ukur dan alat kesehatan sangat dibutuhkan. Seperti pada alat kesehatan dimana skala yang ditunjukkan dalam pengukuran alat kesehatan sangat berperan dalam penentuan diagnosa pasien. Pengujian kalibrasi yang telah dilakukan memiliki output berupa laporan kalibrasi yang dapat Anda pelajari selengkapnya setelah proses kalibrasi dilakukan.

Uji Kalibrasi umumnya dilakukan pada produsen alat kesehatan untuk mengetahui ketepatan dan konsistensi alat pengukur yang diproduksinya. Uji kalibrasi juga diperuntukkan bagi alat kesehatan sebagai bagian dari pemeliharaan alat. Karena alat kesehatan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi terhadap bahan ukur instrumen.

Parameter Penilaian Uji Kalibrasi

Parameter atau tolak ukur penilaian uji kalibrasi adalah adalah hal-hal yang menjadi petimbangan dala menetukan keberhasilan kalibrasi sesuai dengan standar yang telah diatur dan besaran toleransi yang ditunjukkan oleh alat yang dikalibrasi. Dengan adanya parameter kalibrasi, maka dapat diketahui sejauh mana perbedaan pengukuran yang dilakukan oleh alat ukur 

Dalam pelaksanaanya uji kalibrasi baik alat ukur maupun alat kesehatan memiliki parameter atau tolak ukur penilaian yang tidak jauh berbeda. Dalam beberapa kondisi saat melakukan kalibrasi menjadi berpengaruh pada penilaian kalibrasi, seperti kondisi lingkungan, kondisi fisik dan fungsi komponen alat kesehatan, pengukuran kinerja sebelum dan setelah pemberian factor kalibrasi yang sesuai dengan nilai yang ditentukan. 

Kesalahan Kalibrasi yang Muncul saat Pengujian Alat

Setelah mengetahui tentang parameter  kalibrasi, dimana keberhasilan pengujian dapat dilihat dari parameter pengujian kalibrasi. Berbanding terbalik dengan hal tersebut terdapat kondisi yang menyebabkan kesalahan kalibrasi, sehingga hasil pengujian tidak seperti yang diharapkan.

Kesalahan kalibrasi adalah penyimpangan yang disebabkan oleh tidak tepatnya pemberian nilai skala ketika prosedur kalibrasi dilakukan atau dapat pula dikatakan hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan standarisasi. 

Kesalahan kalibrasi utama terdapat 2 jenis yaitu kesalahan umum dan kesalahan acak, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Pada kesalahan umum terjadi karena adanya keterbatasan dari faktor manusianya (human error), Sedangkan kesalahan acak ditimbulkan dari faktor-faktor kesalahan yang yang tidak konsisten. Selengkapnya mengenai kesalahan kalibrasi bisa dicek di bawah ini.

Baca Juga : Mengenal Jenis Kesalahan Kalibrasi dan Penanganannya

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan mengenai Uji Kalibrasi, baik alat ukur dan alat kesehatan yang dikalibrasi harus dapat menentukan penyimpangan kebenaran dari skala yang ditunjukkan oleh instrument alat, Jika skala yang ditunjukkan semakin kecil terhadap batas toleransi maka skala tersebut dianggap semakin akurat. Itulah mengapa alat ukur dan alat kesehatan harus lulus uji kalibrasi. Sekian informasi yang dapat Artikel ini sampaikan, semoga dapat membantu Anda.