Setiap alat ukur yang digunakan dalam mendukung proses industri, diwajibkan melakukan kalibrasi secara berkala pada alat ukurnya. Dalam kegiatan industri, kalibrasi dibutuhkan untuk mengetahui dan menentukan besaran nilai pada alat dan bahan ukur.
Seperti penjelasan diatas prosedur kalibrasi menentukan besaran nilai yang sesuai dengan standar alat ukur. Nilai-nilai yang sudah diketahui tersebut berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Sebagai sebuah produksi tidak selamanya hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan, kesalahan kalibrasi masih mungkin terjadi pada prosedur kalibrasi
Kesalahan kalibrasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor ketidakpastian dalam sebuah prosedur kalibrasi, apa sajakah faktor kalibrasi tersebut? Untuk penjelasan selengkapnya dapat Anda simak dibawah ini!
Faktor Kalibrasi dari Standar dan Acuan
Dalam pelaksanaan kalibrasi, ketidakpastian hasil pengukuran menjadi suatu parameter yang berkaitan dengan hasil pengukuran. Besarnya nilai ketidakpastian akan menentukan bahwa keberhasilan proses kalibrasi. Jika besaran nilai yang ditunjukkan oleh hasil kalibrasi menunjukkan besaran nilai yang besar maka nilai toleransi yang ditunjukkan oleh alat ukur tidak dalam batas toleransi. Sebaliknya jika nilai yang ditunjukkan semakin kecil terhadap nilai toleransi yang aman.
Meskipun sedikit nilai penyimpangan yang ditunjukkan tetap saja dikatakan sebagai ketidakpastian. Oleh karenanya terdapat banyak faktor dalam ketidakpastian yang tidak dapat dipastikan jumlah besarnya. Untuk lebih lanjut mengenai faktor-faktor kalibrasi dapat Anda simak penjelasan berikut ini!
Objek yang Diukur
Seperti yang Anda kalibrasi yang dilakukan pada instrumen alat dapat atau objek yang diukur, seringkali terjadi pada kesalahan pada objek ukur itu sendiri. Hal ini karena mungkin terjadi kerusakan yang tidak terduga pada alat ukur sehingga ketika dikalibrasi tidak dapat menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar
Peralatan Bantu dalam Kalibrasi
Pada beberapa tahapan dalam penyelenggaraan kalibrasi dibutuhkan peralatan bantu dalam melakukan kalibrasi. Apabila alat bantu yang digunakan kurang handal dalam melakukan kalibrasi dapat menyebabkan penyimpangan penunjukkan nilai yang menyebabkan ketidakpastian pengukuran dan rentang toleransi yang tinggi
Metode Pengukuran
Dalam pelaksanaan kalibrasi sudah pasti dibutuhkan metode pengukuran yang digunakan sebagai aturan atau teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan kalibrasi. Penggunaan metode yang salah terhadap alat ukur yang dikalibrasi dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Hasil yang diharapkan tidak akan dapat diperoleh
Kondisi Lingkungan
Selain yang telah disebutkan sebelumnya, kondisi lingkungan tempat penyelenggara kalibrasi dapat menyebabkan ketidakakuratan kalibrasi. Laboratorium dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti temperatur suhu yang tidak stabil dapat menyebabkan alat ukur yang dikalibrasi dapat mengalami perubahan. Oleh karenanya sebelum melakukan kalibrasi lakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan untuk menghindari kesalahan pengujian.
Personel Pelaku Kalibrasi
Seorang personel kalibrasi umumnya harus dibekali dengan pengetahuan seputar kalibrasi, yang didapatkan dari pendidikan formal atau kursus khusus kalibrasi serta telah memenuhi persyaratan kondisi tertentu. Hal tersebut dilakukan karena kalibrasi merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Oleh karenanya personel yang kehilangan ketelitiannya dalam melakukan kalibrasi alat ukur dapat menyebabkan kesalahan kalibrasi. Faktor yang turut menyebabkan kesalahan kalibrasi salah satunya personel kalibrasi atau human error.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai faktor kalibrasi yang menentukan keberhasilan dan kesalahan dalam prosedur kalibrasi. Faktor-faktor kalibrasi tersebut perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kalibrasi agar kesalahan kalibrasi tidak terjadi yang menyebabkan perlunya mengulangi prosedur kalibrasi. Sekian informasi dari artikel ini semoga dapat membantu Anda dalam menemukan informasi seputar faktor kalibrasi.