Ketika melakukan kegiatan terkonsep dan dilakukan secara rutin atau berkala. Biasanya, diadakan pencatatan hasil atau laporan yang bertujuan untuk mengawasi perkembangan dari kegiatan tersebut. Sama halnya dengan kalibrasi, pada pelaksanaan kalibrasi suatu alat ukur yang melakukan kalibrasi secara berkala akan dibuatkan laporan yang merekam hasil dari setiap kalibrasi. Hasil kalibrasi ini akan dicatat dalam kartu kontrol kalibrasi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan kartu kontrol kalibrasi?

Penjelasan Kartu Kontrol Kalibrasi

Secara umum, kartu kontrol kalibrasi dapat diartikan sebagai kartu yang digunakan untuk mencatat hasil kalibrasi setiap pelaksanaan dan bertujuan untuk mengontrol dan mengawasi hasil kalibrasi, agar pengguna alat dapat mengetahui perkembangan atau penurunan kinerja dan keakuratan alat tersebut.

Laporan harus disusun secara sistematis. Kartu ini sangat membantu dalam proses perekaman atau pencatatan hasil yang diharapkan dapat mencapai ketertelusuran dalam pengukuran.

Manfaat Kartu Kontrol Kalibrasi

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa kartu kontrol kalibrasi sangat penting untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Manfaat diadakannya kartu kontrol ini adalah untuk memudahkan pengguna mengetahui progres dari alat ukur yang mereka miliki.

Selain itu, penyimpangan pengukuran juga akan lebih mudah terdeteksi karena setiap hasil kalibrasi selalu dicatat secara sistematis. Tentu, kegiatan ini akan sangat membantu menjaga keakuratan alat ukur karena pelaporan dilakukan secara berkala.

Kemudian, bagaimana cara membuat kartu kontrol kalibrasi? mari kita simak penjelasan berikut ini!

Format Kartu Kontrol Kalibrasi

Kartu kontrol kalibrasi memuat informasi yang memiliki peran yang sangat penting untuk mengetahui kondisi alat ukur. Kartu kontrol ini tidak dibuat secara asal-asalan, ada format tertentu yang harus ada dalam kartu kontrol kalibrasi. Format tersebut adalah sebagai berikut:

  • Nama Alat
    Nama alat sangat penting dalam kartu kontrol, fungsinya untuk memberikan informasi mengenai identitas alat ukur, juga untuk membedakan alat ukur yang sudah dikalibrasi dan belum dikalibrasi.
  • Tanggal Kalibrasi
    Tanggal kalibrasi berfungsi sebagai penanda dan pengingat kapan kalibrasi dilakukan. Tanggal kalibrasi juga akan berpengaruh pada penentuan kalibrasi selanjutnya, sehingga kalibrasi dapat dilakukan secara berkala dan konsisten.
  • Kondisi Alat (Baik/Rusak)
    Kondisi alat ini berupa keterangan yang menyatakan kondisi alat setiap selesai dikalibrasi. Kondisi alat sangat penting, karena jika terjadi penyimpangan, alat dapat segera diberi tindakan sehingga mencegah hal yang tidak diinginkan.
  • Paraf Pemeriksa Alat
    Format terakhir adalah paraf atau tanda tangan pemeriksa. Paraf pemeriksa alat ini berfungsi untuk membuktikan bahwa kalibrasi dilakukan oleh petugas yang terverifikasi. Pemeriksa alat atau petugas kalibrasi juga harus bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil kalibrasi.

Cara Mendapatkan Kartu Kontrol

Kartu kontrol biasanya diberikan oleh instansi atau lembaga penyelenggara kalibrasi yang terakreditasi.Pemilik alat yang dikalibrasi, akan mendapatkan laporan kalibrasi setiap melakukan proses kalibrasi. Nah, jika kalibrasi dilakukan secara berkala dan konsisten, pengguna alat akan mendapatkan kartu kontrol ini dari instansi penyelenggara.

Kesimpulan

Kartu kontrol kalibrasi sangat berperan penting dalam proses kalibrasi. Kartu ini bertujuan untuk memantau progres dari suatu alat ukur yang telah dikalibrasi. Kartu kontrol ini memiliki format tersendiri yang harus diikuti agar memberikan informasi yang sistematis. Format tersebut yaitu, nama alat, tanggal kalibrasi, kondisi alat, dan paraf pemeriksa alat.