Tuntutan ketelitian dalam uji kalibrasi membuat kegiatan ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Keberhasilan kalibrasi suatu alat ukur dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya keterampilan pengamat kalibrasi. Oleh karena itu, laboratorium kalibrasi wajib memiliki sertifikasi. Untuk melakukan pengujian kalibrasi harus sesuai dengan standar kalibrasi yang berlaku, mengapa begitu? Simak selengkapnya!
Pengertian Standar Kalibrasi
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan mengukur suatu benda atau kondisi menjadi hal yang tak terpisahkan. Hampir semua profesi di dunia ini membutuhkan pengukuran dalam menjalankan tugasnya. Tetapi pernahkah terbesit dalam pikiran bagaimana mereka menentukan skala ukur dalam suatu instrumen ukur. Dan bagaimana cara mereka percaya kepada skala yang ada pada alat ukur yang digunakan.
Penentuan akurasi skala ukur pada instrumen ukur inilah yang disebut kalibrasi. Kalibrasi alat ukur akan membandingkan hasil pengukuran yang didapatkan dari penelitian dengan nilai yang telah ditetapkan dan diakui nasional maupun internasional. Ketertelusuran nilai akan menjamin hasil yang diperoleh alat ukur dapat diterima dimanapun. Pastikan laboratorium tempat anda mengkalibrasi alat ukur sudah menerapkan dan mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025. Lebih lanjut mengenai kalibrasi dan standarisasi bisa cek di bawah ini.
Baca Juga : Mengenal Tentang Kalibrasi dan Standarisasi
Jenis Jenis Standar Kalibrasi
Laboratorium kalibrasi hendaknya memiliki standarisasi kalibrasi dan menerapkannya guna menjamin dan menjaga ketelusuran data. Ketelusuran data inilah yang akan menyesuaikan output alat ukur supaya sesuai dengan akurasi yang berasal dari standar yang digunakan. Ketidaktepatan pemilihan tempat kalibrasi yang memiliki standar berbeda dari yang dibutuhkan akan berpotensi menimbulkan persoalan.
Terdapat beberapa jenis jenis standar kalibrasi yang harus anda ketahui agar pengkalibrasian alat ukur sesuai dengan yang dibutuhkan. Jenis-jenis standar kalibrasi dibedakan berdasarkan jangkauan luas nilai tersebut diakui. Jenis standar kalibrasi yang umum diketahui adalah ISO dan SNI.
Standar ISO merupakan standarisasi yang didasarkan syarat manajemen ISO. Standar ISO kalibrasi berisi hasil sebelum dan sesudah kalibrasi yang dijelaskan dengan mendetail pada aspek pengukuran ketidakpastian, penyesuaian, dan data yang tertelusur. Sedangkan standar SNI adalah standar yang disahkan secara nasional oleh BSN (Badan Standarisasi Nasional).
Ternyata Kalibrasi Memiliki Undang Undang
Pentingnya kalibrasi untuk alat ukur tidak semata-mata kebohongan belaka. Penyimpangan yang terjadi selama pengukuran dapat menimbulkan berbagai resiko ringan hingga berat. Melihat krisis ini pemerintah tidak tinggal diam. Pembuatan Undang-Undang yang mengatur tentang kebijakan kalibrasi alat ukur diharapkan mampu menghindari persoalan yang diakibatkan oleh penyimpangan alat ukur.
Sebagai contoh kalibrasi alat kesehatan diatur dalam Permenkes No. 54 Tahun 2015. Untuk undang undang dan peraturan lain mengenai kalibrasi ada lengkap dijelaskan di undang undang tentang kalibrasi.
Pembahasan Rantai Kalibrasi
Rantai kalibrasi merupakan bagian dari kalibrasi yang menguraikan alur kalibrasi berdasarkan pembanding kalibrasi yang digunakan. Rantai kalibrasi membedakannya menjadi 4 tingkatan berdasarkan nilai pembanding yang digunakan dalam uji kalibrasi.
Tingkat pertama alat ukur dibandingkan dengan alat ukur standar kerja. Lalu tingkat kedua alat ukur akan dibandingkan dengan alat ukur standar. Ketika kedua tingkat telah dilalui maka tingkat berikutnya yaitu membandingkan alat ukur dengan standar nasional. Jika alat ukur masih belum menunjukkan penyimpangan maka kalibrasi dilakukan ke tingkat tertinggi yakni membandingkan dengan standar internasional.
Dengan pengelompokan pembanding ketetapan nilai dalam rantai kalibrasi ini akan menjamin akurasi alat ukur dengan alur yang terorganisir. Alur tersebut dibuat agar tidak timbul ketidak telitian dalam pengujian. Jika kurang jelas bisa langsung cek saja di rantai kalibrasi.
Beberapa Contoh Satuan Kalibrasi
Satuan adalah kesepakatan para ahli mengenai suatu sistem yang termasuk kedalam bagian dari besaran untuk menghindari kesulitan karena timbul berbagai macam satuan pada besaran yang sama. Untuk lebih jelasnya dan penjelasan tiap satuan bisa langsung ke satuan kalibrasi.
Contoh satuan kalibrasi antara lain untuk besaran panjang menggunakan satuan meter, massa menggunakan satuan kilogram, waktu menggunakan satuan sekon, arus listrik menggunakan ampere, suhu menggunakan satuan kelvin, jumlah zat menggunakan satuan mol, dan intensitas cahaya menggunakan satuan candela.